Dalam kehidupan sehari-hari, Rasulullah ﷺ tidak hanya memberikan teladan dalam perbuatan, tapi juga peringatan terhadap perkara-perkara yang membahayakan jiwa, akhlak, dan hubungan sesama. Salah satu hadits yang sangat penting adalah larangan terhadap tujuh perkara yang membinasakan (al-mubiqat). Apa saja tujuh perkara itu?
Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
“Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan!”
Para sahabat bertanya: “Apakah itu, wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab:
1. Syirik kepada Allah,
2. Sihir,
3. Membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan hak,
4. Memakan riba,
5. Memakan harta anak yatim,
6. Lari dari medan perang,
7. Menuduh wanita suci berbuat zina.”
(HR. Bukhari & Muslim)
📌 Penjelasan Singkat Tujuh Larangan
- Syirik kepada Allah
Menyekutukan Allah dalam ibadah adalah dosa terbesar dan tidak diampuni jika tidak bertaubat. - Sihir
Menggunakan kekuatan gaib untuk mencelakai atau memengaruhi orang lain termasuk dalam dosa besar. - Membunuh tanpa alasan yang benar
Dalam Islam, nyawa manusia sangat berharga. Membunuh tanpa hak sama dengan membunuh seluruh umat manusia. - Memakan riba
Riba merusak sistem keadilan dalam ekonomi dan menyebabkan ketimpangan sosial. - Memakan harta anak yatim
Anak yatim harus dilindungi, bukan dieksploitasi. Mengambil harta mereka dengan zalim adalah kejahatan besar. - Lari dari medan perang
Melarikan diri saat berjihad di jalan Allah menunjukkan kelemahan iman dan menghancurkan semangat juang umat. - Menuduh wanita suci berzina
Tuduhan tanpa bukti adalah fitnah keji yang dapat menghancurkan kehormatan dan kehidupan seseorang.
✨ Penutup
Tujuh perkara ini bukan hanya larangan, tapi peringatan keras agar kita tidak terjerumus ke dalam dosa besar yang bisa menghancurkan dunia dan akhirat. Yuk, jaga diri dan orang-orang tercinta kita dari hal-hal tersebut, serta perbanyak istighfar dan taubat kepada Allah ﷻ.