Nabi Muhammad ﷺ bukan hanya seorang Rasul, tetapi juga teladan akhlak dan sumber ilmu bagi seluruh umat manusia. Beliau mengajarkan bahwa ilmu yang tidak disertai adab, seperti pohon tanpa buah — tumbuh, tapi tidak memberi manfaat.
🌿 Adab: Mahkota Seorang Penuntut Ilmu
Sebelum berbicara tentang ilmu, Rasulullah ﷺ menanamkan adab (akhlak mulia) terlebih dahulu. Bahkan para sahabat, seperti Abdullah bin Mubarak, berkata:
“Kami belajar adab selama 30 tahun, dan baru belajar ilmu selama 20 tahun.”
Nabi mengajarkan:
- Rendah hati kepada guru dan sesama
- Bersikap lembut dalam berbicara dan bertindak
- Menghormati ilmu sebagai cahaya dari Allah
- Tidak sombong meskipun memiliki ilmu tinggi
📖 Ilmu yang Membawa Manfaat
Nabi ﷺ bersabda:
“Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.”
(HR. Muslim)
Ilmu dalam pandangan Rasulullah bukan hanya teori, tetapi sesuatu yang menghidupkan hati dan menggerakkan amal. Beliau menganjurkan umatnya untuk menuntut ilmu dari buaian hingga liang lahat, selama ilmu itu membawa manfaat dan mendekatkan diri kepada Allah.
🤝 Keselarasan antara Ilmu dan Akhlak
Nabi Muhammad ﷺ menunjukkan bahwa ilmu tanpa akhlak bisa menyesatkan. Namun jika keduanya bersatu, akan lahir insan yang:
- Berilmu dan bersikap santun
- Tegas namun penuh kasih
- Cerdas namun tawadhu’
- Bijaksana dalam menyampaikan kebenaran
Beliau ﷺ adalah cerminan sempurna dari Al-Qur’an, seperti yang dikatakan oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha:
“Akhlak Nabi adalah Al-Qur’an.”
(HR. Muslim)
🌸 Penutup
Adab dan ilmu adalah dua cahaya yang menerangi jalan umat. Nabi Muhammad ﷺ mewariskan keduanya agar kita bisa menjadi umat yang mulia di dunia dan bahagia di akhirat. Maka, mari kita tanamkan adab dalam diri, dan terus menimba ilmu yang membawa cahaya.
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”
(HR. Ahmad)